Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Merancang Atap Dak Beton Yang Kokoh dan Tidak Bocor

Merancang Atap Dak Beton - Bagi Anda yang memiliki rumah dengan atap dak beton mungkin sering mengalami masalah kebocoran pada saat musim hujan atau hujan terjadi. Biasanya pada daerah sambungan antara genteng dan dinding / ban-banan, genteng dan bubungan sering terjadi kebocoran. Selain itu pada bagian sela - sela genteng apabila kemiringan atap terlalu landai dan hujan terjadi disertai angin.

Oleh karena itu desain atap dak beton harus diperhatikan dengan baik dan detail agar tidak terjadi kebocoran. Apabila kebocoran dibiarkan terus-menerus maka akan menyebabkan besi tulangan pada dak beton menjadi berkarat yang dapat menyebabkan masalah lebih serius yaitu atap dak beton runtuh.

Untuk mendapatkan hasil atap dak beton yang kuat dan tahan bocor maka berikut adalah langkah perancangan atap dak beton yang baik :

Merancang Atap Dak Beton Yang Baik



1. Dalam desain atap dak beton sebenarnya mentoleransi keretakan, namun maksimal hanya sebesar 0,003. Namun untuk mendapatkan durabilitas yang baik pada atap dak terlebih lagi pada tandon air / kolam renang yang setiap saat terisi air maka perlu dilakukan pembatasan tegangan tarik tulangan. 

Jadi bagian ini membutuhkan ketebalan pelat beton dan kebutuhan tulangan yang lebih dibandingkan lantai biasa.

2. Anda juga harus memperhatikan letak tulangan, agar selimut beton / concrete cover sedikit lebih besar dari pada beton pada umumnya. Bagian ini paling tidak memiliki ketebalan 4 cm agar lebih aman terhadap korosi dengan mutu beton yang baik. 

Saat dak beton ini telah kering maka untuk memastikannya, Anda dapat mengukur ketebalan dak beton ini menggunakan sebuah alat ukur yaitu Thickness Meter atau Rebar Detector khusus untuk beton.

3. Plat beton dengan lendutan / defleksi yang terlalu berlebihan dapat mengakibatkan genangan di tengahnya, apabila genangan ini dibiarkan maka dapat merembes ke dalam beton hingga mencapai tulangan beton. 

Genangan air yang terkumpul juga dapat menyebabkan tetesan air, pada bentangan dan beban standar sekitar 3 m bentang balok dengan beban hidup 200 kg/m2 biasanya lendutan / defleksi tidak terlalu menjadi permasalahan. Namun bila melebihinya maka desain atap dak beton harus diperhatikan dengan sangat teliti.

4. Slope atau kemiringan atap dak yang tereskpos oleh cuaca sangat diperlukan untuk menjamin agar air segera cepat mengalir dan tidak terus - menerus menggenang. Nilai minimum kemiringan ini sekitar 0,5% yang akan lebih baik lagi bila mendekati nilai 1%, sebagai contohnya untuk bentang 3 m maka kemiringannya adalah 1% x 3 m = 0.03m (3 cm). Kemiringan ini dapat dibuat dengan membuat ketebalan beton yang berbeda atau bergradasi pada plasteran di atas beton dan akan lebih bagus lagi apabila kemiringan dibuat langsung pada plat betonnya, sehingga ketebalan plasteran di atasnya sama.

5. Agar tidak mudah pecah dan retak maka pastikan plasteran yang dibuat tidak terlalu tipis. Akan tetapi apabila akan membuat plasteran yang tebal maka perlu memakai wiremesh (besi tulangan yang dilas secara fabrikasi membentuk kotak - kotak seperti pemasangan tulangan) atau paling tidak kawat ayam. 

Hal ini berguna agar tulangan mempunyai kekuatan tarik yang cukup sehingga memperkecil kemungkinan retak. Plesteran standar memiliki ketebalan sekitar 3 - 4 cm.



6. Slope atau kemiringan dapat dibuat secara 1 arah atau 2 arah dari level tertinggi hingga yang terendah. Pada posisi terendahnya bila air tidak boleh jatuh bebas maka harus diberikan tanggulan yang menyatu / monolit pada saat pembesian dan pengecoran plat dak. 

Akan tetapi bila terdapat parapet / dinding pendek, maka pastikan bagian bawah dinding tingginya sekitar 15 cm dari level dak juga dicor monolit dengan plat beton.

7. Apabila air hujan tidak jatuh bebas maka pembuatan drain dan down pipe / saluran pembuangan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Saluran ini berfungsi vital untuk membuang air yang terkumpul di level paling bawah agar tidak terjadi genangan pada pelat lantai. Agar tidak menjadi sumber kebocoran maka pastikan lubang drainase harus dipasang dengan baik. 

Berikan juga flange / sayap pada pipa guna menahan agar tidak bocor terkadang diaplikasikan. Pastikan juga lubang drainase tidak tersumbat oleh kotoran seperti daun - daunan, plastik, dll saat operasionalnya. Air yang tidak mengalir lama-kelamaan akan menjadi beban pada atap. Dan bila atap tidak didesain untuk hal ini maka dapat mengalami kegagalan struktur / runtuh.

8. Material waterproofing saat ini telah lazim banyak digunakan untuk memberikan proteksi terhadap kebocoran. Macam-macam waterproofing misalnya : Integrated water proofing, yaitu aplikasinya dicampurkan pada saat pengadukan beton mentah yang kerjanya mengisi pori - pori yang terjadi dalam beton. 

Tipe membran yang kedua yaitu menutup permukaan beton dengan elemen membran atau asphalt yang dibakar, namun ada juga tipe coating yang melapisi permukaan beton dengan bahan / cairan waterproofing. Material waterproofing berjenis membran dan coating harus mempunyai elastisitas yang baik dan tahan terhadap cuaca panas maupun hujan. Akan tetapi bila struktur beton tidak bekerja secara optimal maka bahan waterproofing terbaik sekalipun juga tidak dapat mencegah kebocoran.

9. Apabila plat eksisting (plat dak lama) mengalami retak - retak maka sebaiknya dilakukan perbaikan struktur (misal dari lendutan yang terlalu berlebihan) maka struktur plat harus diperkuat. Retak pada beton dapat diperbaiki dengan cara grout injection. Cara ini merupakan pengaplikasian cairan semen bermutu tinggi dengan dibantu pompa agar masuk pada bagian beton yang retak.

Mungkin cuma itu cara untuk merancang atap dak beton agar kokoh dan tidak bocor, silahkan aplikasikan sendiri untuk pembuatannya, disini juga dibahas secara lengkap untuk tips pembuatan dak beton. Dapatkan pula berbagai konsultasi mengenai berbagai alat ukur yang digunakan dalam konstruksi di link tersebut.

Post a Comment for "Cara Merancang Atap Dak Beton Yang Kokoh dan Tidak Bocor"